Para Pencari Ilmu & Hikmah

Ikon

Pencarian Tanpa Henti di Ujung Nafas yang Dititipkan

Mereguk Embun Hidayah

Tak penting seberapa buruk masa lalu kita.
Yang lebih penting adalah bagaimana masa kita hari ini,
dan ingin kita bawa ke mana sisanya?

Kalimat ini mungkin cukup subjektif, karena keluar dari lisan saya. Yang mungkin terucap sebagai kalimat pembelaan diri. Benar atau tidak, bagi saya masa lalu adalah hari-hari yang telah menjadi batu nisan, tidak akan kembali, dan hanya bisa dikenang untuk dijadikan kitab pelajaran hidup.

Seorang supir bandara di Banjarmasin kemarin telah membuka kembali memori-memori yang seyogyanya telah saya kubur dalam-dalam. Dalam perjalanan mengantarkan saya ke tempat tujuan, kami bertukar cerita hidup. Yang tentunya uban di kepala bapak itu tidak mampu saya tandingi dengan secuil umur yang baru saya lalui. Bapak tersebut banyak menceritakan kehidupan barunya yang telah meninggalkan jauh masa kelam lalunya. Tak perlu saya ungkap bagaimana keburukan masa lalunya. Air matanya yang tak terbendung saat menyetir cukup menjadi bukti betapa penyesalan sekaligus bahagia bercampur aduk hingga lisannya tak berhenti bergumam mengagungkan-Nya, mensyukuri “perempuan langit” yang diturunkan dengan kesabaran sepenuh bumi untuk menemaninya puluhan tahun hingga sampai kepada pertaubatan.

Baca entri selengkapnya »

Filed under: Renungan, , , , , , ,